Eka Nada’s Book

 

Berikut buku-buku yang pernah saya tulis:

1) Pahlawan2 Yang Digugat

Judul Buku: Pahlawan2 Yang Digugat

Tahun Terbit: 2008

Penerbit: BukuKatta, Solo

Tebal: 128 Halaman

ISBN: 978-979-2698-07-7

 

Baca pula informasi, review, resensi maupun opini berkaitan buku ini:

National Library of Australia

Yale University Library

Ohio University Libraries

Referensi  dalam tulisan perjalanan Mohd. Abd. Rashid Bin Yah al-Kubrawiy al-Husaini

Buku Pahlawan oleh yatidwimuliawati

Pahlawan2 Yang Digugat! oleh tsusayya

 

“Ketika latar berwacana dibuka lebar, arena mengunduh informasi disediakan tanpa batas, tanpa kunci membuat siapa saja menggunakannya dan memanfatkan, tentunya untuk segala kepentingan. Kini informasi itu benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan mencandra para pahlawan.

Menurut kebiasaan pencandraan itu berkonotasi positif, artinya pencandraan itu selalu menonjolkan hal-hal yang positif, atau yang dianggap keunggulan-keunggulan, namun buku ini sebaliknya, menerawang sisi gelap para pahlawan. Dari sisi gelap inilah yang dijadikan positioning buku ini, oleh karenanya buku ini menjuluki dirinya sebagai tafsir kontroversi.

Tentunya kemarahan akan hadir, telinga meradang bahkan hati menjadi panas riuh dendam, namun jika berpikir dan mengajar naluri untuk dingin, waka semuanya dianggap sebagai kewajaran. Bukankah pahlawan itu juga manusia, sehingga dalam dirinya selalu mengkantongi hal-hal yang bermuatan “plus dan minus”, mengapa kita harus latus mupus, dan berubah dri manis menuju bengis. Sebaiknya justru saat yang baikbagi kita semua, untuk mendengar suara yang berbeda.”

Lihat, Unique Collection Indonesia Book oleh Djoko Adi Waluyo

 

Berikut ini beberapa foto Bedah Buku saya di UMM Malang:

Santai Sejenak Sebelum Bedah Buku

Ketua Panitia (Rivi Abdul Jabar)

 

 

 

 

 

Awalan Moderator

 

 

 

Paparan Penulis

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Para Peserta Bedah Buku

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ki-Ka: Moderator, Penulis (Eka Nada Shofa A), Pembanding Dosen Sejarah UM (DR. Haryono, M.Pd)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

“… Seperti yang di utarakan oleh penulis buku ini, Eka Nada Shofa Alkhajar pada acara bedah bukunya pada tanggal 23 Desember 2008 di UPT Perpustakaan UMM “saya cuma tidak mau, bila para pahlawan mati 2 kali” artinya ketika kehidupan saat ini dengan tensi persaingan yang terus memanas, mereka (elit politik) tak segan untuk menggunakan atribut kepahlawanan dan nama pahlawan pun kembali mati karena kepentingan sesaat tersebut. Di dalam bukunya, penulis menginginkan agar kita tidak mendewakan para pahlawan yang sepertinya tanpa cela, dan pada akhir akan mati kembali karena masalah ketidakcocokan sebagian masyarakat dengan kelompok yang menggunakan symbol mereka (pahlawan). …”

Lihat, Komoditas Politik itu Bernama Pahlawan oleh Rivi Abdul Jabar

 

“… Sebenarnya, buku ini lahir dari bentuk kepedulian seorang Eka Nada kepada Tanah Air-nya. Kecintaan Eka terhadap keutuhan nusantara dan keinginan mengenal sosok siapa-siapa saja tokoh yang dulu pernah berjuang hingga mempertaruhkan jiwa, raga, dan harta demi membela negara menjadikan sebuah motivasi yang diusung dalam buku setebal 128 halaman. …”

Lihat, Pahlawan-Pahlawan yang Digugat; Tafsir Kontroversi Sang Pahlawan oleh muluk/Wisata-Buku.Com

 

“… Oleh karena itu dengan buku ini penulis mengajak pembaca berkontemplasi untuk mendesakralisasikan sosok pahlawan nasional dengan mendudukan mereka sebagai manusia biasa yang memiliki banyak keunggulan namun tidak sedikit pula kelemahannya. Ini dimaksudkan agar pembaca tidak akan terjebak pada kultus individu. …”. (Dimuat di Harian Solopos, 26 Oktober 2008).

Lihat, Mendesakralisasikan Sosok Pahlawan Nasional oleh Pardoyo/Litbang Solopos

 

“Setelah membaca buku karangan penulis muda asal Banjarnegara, wawasan kita bakal tercerahkan. Mengingat kita akan diajak mengupas sejarah masa lalu sebagai bahan kajian dalam membangkitkan jiwa nasionalis yang bermoral, bukan fanatisme dangkal.” (Dimuat di Harian Joglosemar, 19 Desember 2008, hal. 20).

Lihat, Mengupas Sejarah Pejuang Bangsa oleh Mh Wahyanudin/Joglosemar

 

“… Kontroversi dengan dilema untuk meragukan atau menguatkan peran pahlawan mulai menjadi polemik panjang di media massa. Polemik itu terkadang menimbulkan kejutan dan kegamangan. Rentetan polemik itu menjadi bahan bagi Eka Nada Shofa Alkhajar dalam menulis buku Pahlawan-Pahlawan yang Digugat (2008). Buku ini memuat jejak tafsir kontroversi atas kepahlawanan Kartini, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Ida Agung Gde Agung, Tuanku Imam Bonjol, dan Tuanku Tambusai. …” (Dimuat di Harian Jawa Pos, 8 November 2009).

Lihat, Menuliskan Biografi Pahlawan oleh Kabut Institut/Bandung Mawardi

 

“Kenapa Pahlawan Digugat, Baca Buku Ini Saja. Pahlawan-pahlawan yang Digugat: Tafsir Kontroversi Sang Pahlawan. Secara keseluruhan buku ini memberikan pencerahan mengenai kondisi para pahlawan kita.”

Lihat, Pahlawan-pahlawan yang Digugat: Tafsir Kontroversi Sang Pahlawan oleh Noviyanto (ed) LENSAINDONESIA.COM.

 

“Buku ini menarik untuk melakukan sebuah analisis kritis dalam menyandang sebuah nilai pahlawan. Nilai kepantasan kini dipertanyakan juga sampai saat ini. Seperti gelar pahlawan untuk presiden negeri ini Soeharto, dan Gus Dur. Faktor kelayakan memang kerap menjadi pertimbangan. Semoga buku ini menjadi penarik hati yang menarik bagi kalangan akademisi yang kritis.”

Lihat, Masihkah Mereka Pahlawan oleh Priondono.

 

Ingin mendapatkan buku ini? Silakan klik di sini, di sini, atau di sini

_____________________________________________________________

2) Anomi Media Massa

 

Judul Buku: Anomi Media Massa

Tahun Terbit: 2009

Penerbit: Pascasarjana Ilmu Komunikasi UNS, Solo

Tebal: 160 Halaman

ISBN: 978-979-1032-18-6

“… dalam praktek bermedia kondisi mewujudkan media dalam kacamata idealis semata tentu sulit dibangun. Dibalik jargon-jargon dalam mengawal demokrasi terlihat bahwa wujud media massa  kerapkali “didomplengi” dengan kepentingan industri yang menjadi mesin kapitalis, bahkan para profesional media sendiri sulit menghindarkan diri dari hegemoni kapitalistik tersebut. Bukti konkrit adalah lemahnya bargaining position dari para profesional media dalam menegakkan kepentingan publik, bahkan lebih tragis dapat dikatakan kerapkali “mengalah” apabila berhadapan dengan kepentingan pemilik media.

Melihat konteks realitas tersebut, buku ini mencoba membangun nalar kritis dan keberanian dalam menghasilkan sebuah ide, gagasan maupun pikiran akademis. Lewat buku ini pula, akan diperlihatkan bahwa dalam kajian media, ternyata kelihatan betapa ada jurang yang lebar antara  kacamata “media akademis” dengan “media empiris”. Apalagi dalam alam transisi demokrasi seperti yang terjadi di tanah air kita ini.”

–Dr. Widodo Muktiyo, SE, M.Comm–

Buku ini merupakan hasil kolaborasi tulisan dari mahasiswa Ilmu Komunikasi Pascasarjana UNS. Buku ini mengulas berbagai tema berkaitan dengan Komunikasi dan Perubahan Sosial.

Buku ini terdiri dari sembilan tulisan di antaranya: (1) Televisi, Hiperealitas Remaja dan Media Literacy (Eka Nada Shofa Alkhajar); (2) Globalisasi, Media Televisi dan Perubahan Sosial (Mahendra Wijaya); (3) Wajah Buram Sinetron Remaja: Potret Glamorifikasi Kekerasan (Firdastin Ruthnia Yudiningrum); (4) Media Global dan Media Lokal dalam Demokratisasi Politik di Indonesia (Kamila Adnani); (5) Accessible Internet: Sebuah Media Alternatif yang Inklusif bagi Difabel (Paramastu Titis Anggitya); (6) Global Warming: Isu Media Massa (Paring Gentur Utomo); (7) Internet dan Ruang Publik (Dhianika Eny Aryati); (8) Peranan Media Massa terhadap Perubahan Sosial; (9) KPI, dalam Himpitan Globalisasi Media (Gigih Mardana).

 

___________________________________________________________

3) Pelabuhan Terakhir

 

Judul Buku: Pelabuhan Terakhir

Tahun Terbit: 2011

Penerbit: Bukutujju, Solo

Tebal: 128 Halaman

ISBN: 978-979-1032-67-4

“… Ruang kosong itu tiba-tiba menjelma menjadi ruang penuh kata. Dan, kita akan langsung berpikir apa yang dirasakan, apa yang dipikirkan, dan apa yang diharapkan dari Rizka dan Eka. Keduanya seperti membuat kita menikmati apa yang mereka rasakan beberapa tahun ini. Rizka melukiskan kisah penuh warna-warna terang yang kadang membuat kita tersenyum, dan Eka kemudian melengkapinya dengan warna-warna lebih berani yang kerap menyelipkan sesuatu untuk kita renungkan.

Maka membaca Pelabuhan Terakhir seperti membaca sebuah kisah yang sudah seharusnya terangkai, sebuah kisah yang saling melengkapi, sebuah kisah yang akan terasa timpang bila hanya membaca satu sisi saja. Karena di situ, Rizka dan Eka mengisi ruang kosong dengan warna-warna yang sempurna, dan dengan kata-kata yang tak lekang …”

Yudhi Herwibowo, penulis Untung Surapati

Setiap hari kita melihat banyak peristiwa. Beberapa di antaranya begitu menggelitik, membekas dalam ingatan dan mengendap di hati kita. Seperti itulah hidup yang tak pernah sepi dari warna-warni dunia. Warna menjadi simbol untuk mengungkapkan beragamnya peristiwa dalam kehidupan: hijau, kuning, merah, hitam, biru dan seterusnya.

Terlebih jika dua kehidupan dijadikan satu. Bagaikan percampuran warna-warna yang akan menghasilkan begitu banyak kemungkinan dan kadangkala tidak pernah kita duga sebelumnya.

Buku kumpulan cerita ini merupakan kolaborasi saya dengan Agusniar Rizka Luthfia. Buku ini menghimpun 20 cerita pendek mengenai berbagai serpihan kehidupan yang dikelompokkan ke dalam beberapa warna sebagai simbol. Kumpulan cerita ini mencoba untuk merekam segenap bacaan realitas, meneguhkan mimpi, serta mengungkapkan imaji melalui media tulisan.

 

Baca pula informasi, review, resensi maupun opini berkaitan buku ini:

“Buku Pelabuhan Terakhir menghimpun kisah-kisah tentang warna-warni kehidupan. Tak heran jika cerita-cerita yang ada dikelompokkan ke dalam warna-warna: merah bata (menginjak bumi), kuning (kesadaran diri), merah (cinta), hitam (tersembunyi), dan biru (tak disangka). Di beberapa cerpen awal, saya temukan nilai-nilai agama yang kental. Sebuah pesan yang awalnya—saat melihat sampul dan judulnya—tidak saya bayangkan akan ada di dalam buku ini. Ya, saya mengira buku ini seratus persen tentang cinta antara laki-laki dan perempuan. Namun menginjak cerpen-cerpen selanjutnya, semakin tampak wujud cinta itu. Semakin lama, cahaya cinta semakin terang menyinari setiap baris cerita. Tentunya dengan nuansa religi yang masih tetap kuat. … Adanya cerpen bertema sosial, idealisme, dan nasionalisme membuat saya semakin tertarik dengan buku ini. … buku ini layak untuk dibaca bagi para pencinta sastra dan juga masyarakat umum.”

Pelabuhan Terakhir: Sebuah Kumpulan Cerita oleh Wahyu Fikri

 

___________________________________________________________

4) Manusia-manusia Paling Misterius di Dunia (Sudah Terbit!!!).

Judul Buku: Manusia-manusia Paling Misterius di Dunia

Tahun Terbit: 2012

Penerbit: Bukukatta, Solo

Tebal: 156 Halaman

ISBN: 978-979-1032-68-1

Banyak hal dalam dunia ini yang masih berselimut tabir misteri. Tak heran apabila muncul adagium “kehidupan kerap melahirkan enigma”. Dalam perjalanan waktu ada berbagai hal yang terungkap namun banyak pula yang masih tersimpan rapi dalam teka-teki.

Berawal dari upaya untuk menguak misteri terutama mengenai beberapa manusia yang tergolong misterius maka tulisan ini dimaksudkan untuk melacak dan mengurai mengenai perihal tersebut. Sehingga dapat dikatakan ikhtiar ini layaknya menguak mitos dan legenda yang selama ini masih menjadi tanda tanya, belum terungkap atau terpecahkan “unsolved mysteries”.

Kelebihan dari bahasan dalam buku ini adalah adanya penelusuran kembali melalui studi literatur (literature study) maupun studi dokumen (document study) untuk menghasilkan kebaruan informasi, penggunaan data update kontemporer maupun berbagai referensi yang ada serta disertai dengan analisis mengenai perihal tersebut sehingga menghasilkan lacakan yang sarat akan kekayaan data.

Selain itu, penulis juga tertarik untuk melihat fenomena pelbagai kisah misterius tersebut dari beragam sudut pandang semisal sejarah sampai komodifikasi dimana tidak dapat dipungkiri kisah-kisah tadi hingga saat ini senantiasa diawetkan, diproduksi ulang, dikemas, hingga dapat menjadi sebentuk komoditas yang laris dan laku untuk dijual. Semisal menjadi sebuah potensi wisata, festival ataupun produk-produk industri budaya (culture industry) seperti serial televisi, film, lagu, komik, kartun, game, dan sebagainya.

Buku ini menguak enam kisah manusia-manusia paling misterius di dunia: (1) Jack The Ripper: Sang Pembunuh Para Pelacur yang Tak Kunjung Terungkap; (2) King Arthur: Legenda atau Rekaman Sejarah Nyata?; (3) Man in the Iron Mask: Laki-laki Misterius di Balik Topeng Besi; (4) Nostradamus: Sang Ahli Nujum Kontemporer; (5) Robin Hood: Sang Penganut Althurism Sejati, Apakah Ia Pernah Ada?; (6) Uri Geller: Fenomena atau Tipuan?.

 

Baca pula informasi, review, resensi maupun opini berkaitan buku ini:

“…kelebihan dari buku ini adalah bagaimana penulis mampu menghubungkan antara sejarah dengan fiksi yang melegenda”

Baca, Manusia-Manusia Paling Misterius di Dunia oleh Alvina Vanila

 

“… Satu yang paling menarik dari buku ini ada daftar pustaka yang tidak main-main panjang dan terpercaya. Jangankan seputar keenam tokoh yang dianggap paling misterius, bahkan pengantar yang diberi judul Menguak Mitos dan Legenda dalam Balutan Industri Budaya dibuat sedemikian rupa. Penyajian tersebut membuat buku ini menjadi buku yang berbobot.

Uniknya lagi setelah membeberkan hasil telaah pustaka, penulis memberikan uraian mengenai tokoh yang diulas dilihat dari sisi sosial. Jadi tidak hanya sekedar menjabarkan informasi mengenai tokoh tersebut semata tapi juga melihat pengaruh dan kaitannya terhadap kehidupan sosial. …”

Lihat, Manusia-manusia Paling Misterius di Dunia oleh Truly Rudiono

 

“… Dari segi bahasa, buku ini boleh saya bilang mendapat nilai 9,4 dari 10 angka sempurna. Kenapa saya katakan demikian, karena saya dapat membaca habis buku ini dalam waktu akumulatif 24 jam. Hanya dua hari saya baca and finally done. Yang paling penting, buku ini tidak pernah membuat saya menguap bosan, haha. Boleh saya katakan bahasanya benar-benar mengalir mengikuti aliran misteri menarik yang diangkat.

A certain that make this book very perfect adalah tidak hanya cerita biasa yang diangkat dalam buku ini. Semua cerita pasti merujuk kepada data-data dan fakta yang benar terjadi. Semua tulisan serta ulasan disajikan secara factual dan dilengkapi referensi serta sumber-sumber lengkap yang dapat dipertanggungjawabkan. Kalau saya boleh berpendapat, pasti penulis buku ini sering menyusun buku-buku ilmiah tebal yang menyita waktu. Haha. …”

Lihat, Review buku “Manusia-manusia Paling Misterius di Dunia” oleh Deski Ferdiansyah

 

“…bacaan yang renyah dan enak dibaca. …penulis menyajikan hikmah (pelajaran) dari berbagai kisah yang dipaparkannya tanpa memberikan kesan menggurui atau “mengajarkan”. Semuanya mengalir dengan halus dan lembut. Kedua, penulis memberikan pijakan teoritis dalam memaknai berbagai kisah manusia paling misterius di dunia tersebut dari sudut pandang industri budaya (culture industry) sehingga buku ini memiliki cakupan pembaca yang luas karena dapat dibaca orang awam atau orang akademik sekalipun.

… menurut saya paling utama kelebihan dari buku ini adalah adanya daftar pustaka dalam hal ini adalah catatan kaki (footnote) sebagai referensi yang digunakan dalam menuliskan buku ini. Semisal World Mythology, The Facts On File Encyclopedia of World Mythology and Legend, berbagai buku-buku mengenai tokoh-tokoh yang disajikan dan sebagainya. Dari catatan kaki ini, dapat dilihat bahwa penulis benar-benar melakukan berbagai kroscek, pelacakan dan bahkan penelitian terhadap apa yang ditulisnya”

Lihat, Review Buku Manusia-manusia Paling Misterius di Dunia oleh Sri Herwindya Baskara Wijaya

 

“… Eka melakukan verifikasi teks dan konteks dengan teliti, melakukan teknik trianggulasi ketika melakukan kritik intern dan kritik ekstern atas referensinya. Referensi berbahasa Inggris semakin melengkapi kajian Eka, selain dapat pula dimaknai sebagai “sumber primer” apalagi setting kisah-kisah manusia misterius ini memang banyak terjadi di Eropa. Melalui buku ini Eka mengajak kita merayakan entertainigma melalui bukunya yang nyaris tanpa cela.”

Lihat, Entertainigma: Hiburan dalam Misteri oleh Febrie Hastiyanto

 

“… Dikemas dengan bahasa yang renyah dan mudah dimengerti pembaca, buku yang sebenarnya merupakan kajian ilmiah ini terasa seperti buku populer yang cocok dibaca oleh semua kalangan tidak hanya dari akademisi saja. Sehingga tanpa sadar, pembaca yang awalnya tidak tertarik dengan kisah misteri yang dibahas dapat memahami dengan mudah gagasan yang sebenarnya ingin disampaikan penulis dalam buku ini.”

Lihat, Ubah Misteri Jadi Budaya Populer oleh Rafika Rabba Farah

 

” … menyusun suatu artikel/buku yang detail dan runut seperti ini dengan menggabungkan puluhan referensi (rata-rata sekitar 30-40 referensi untuk bab sebanyak 10-15 halaman) bukanlah pekerjaan yang gampang. Beneran susaaahhh, jenderaaalll! (menilik pengalaman pribadi). Dan karenanya, saya salut atas ketekunan dan usaha keras penulisnya.”

Lihat, Manusia-Manusia Paling Misterius di Dunia oleh A.S. Dewi

 

” … buku ini adalah buku serius dengan kajian ilmiah… Selamat membaca dan temukan berbagai sajian yang menyenangkan sekaligus mencerdaskan!”

Lihat, Membaca “Manusia-Manusia Paling Misterius di Dunia” oleh Agus Sofyan

Ingin mendapatkan buku ini? Silakan klik di sini, di sini, atau di sini