Membaca “Manusia-Manusia Paling Misterius di Dunia”
” … buku ini adalah buku serius dengan kajian ilmiah… Selamat membaca dan temukan berbagai sajian yang menyenangkan sekaligus mencerdaskan!”
Resensi oleh: Agus Sofyan
Membaca buku ini adalah membaca jejak-jejak enigma hingga komodifikasi berbagai legenda dan mitos yang memang telah sohor diketahui publik maupun yang masih belum santer terdengar (Jack the Ripper, King Arthur, Man in the Iron Mask, Nostradamus, Robin Hood dan Uri Geller). Buku ini memang dikemas dengan bahasa ilmiah populer dengan judul yang demikian populer pula “Manusia-manusia Paling Misterius di Dunia”. Tidak dapat dimungkiri, sekilas buku ini memang terkesan hanya buku “biasa” yang mengurai mengenai kisah manusia-manusia yang dianggap misterius di dunia semata.
Namun, apabila coba diselami lebih dalam, akan terlihat bahwa sejatinya buku ini adalah buku serius dengan kajian ilmiah yang menurut saya begitu memikat karena tidak hanya memaparkan sejarah ataupun informasi yang telah jamak diketahui publik namun mampu mengurai berbagai sumber-sumber ataupun data-data baru yang demikian lengkap. Sebagaimana dijanjikan penulis pada “Sekapur Sirih”:
Kelebihan dari bahasan dalam buku ini adalah adanya penelusuran kembali melalui studi literatur (literature study) maupun studi dokumen (document study) untuk menghasilkan kebaruan informasi, penggunaan data update kontemporer maupun berbagai referensi yang ada serta disertai dengan analisis mengenai perihal tersebut sehingga menghasilkan lacakan yang sarat akan kekayaan data.
Hingga tahap saya membaca tuntas buku ini, klaim penulis tersebut pun saya amini karena memang mampu menyuguhkan bahasan berbeda dengan informasi baru yang berbeda pula dengan buku-buku lain maupun informasi yang ada secara online. Namun, memang tak ada gading yang tak retak. Saya masih menemukan beberapa kesalahan kecil dalam hal redaksional walaupun memang tidak mengganggu alur bahasan yang begitu mengalir.
Tidak berhenti di situ, buku ini mengolah dan mengelaborasi relasi modal hingga praktik komodifikasi. Seperti diungkapkan penulisnya: “Selain itu, penulis juga tertarik untuk melihat fenomena pelbagai kisah misterius tersebut dari beragam sudut pandang semisal sejarah sampai komodifikasi di mana tidak dapat dimungkiri kisah-kisah tadi hingga saat ini senantiasa diawetkan, diproduksi ulang, dikemas, hingga dapat menjadi sebentuk komoditas yang laris dan laku untuk dijual”.
Berikut ini saya kutipkan sebagian potongan teks bahasan dari kisah King Arthur dalam buku ini.
Kisah tentang Raja Arthur yang penuh dengan mitos pun tak luput dari lirikan industri budaya. Berbagai kisah yang sesungguhnya belum jelas ini tetap menjadi komoditas yang potensial untuk digarap, yang tentunya akan menghasilkan keuntungan. … logika industri budaya tidak memandang penting arti konsistensi ataupun kebenaran suatu kisah klasik atau mitologi. Yang penting hanyalah membuat komoditas yang dapat diterima oleh pasar (hal. 78-79).
Lebih lanjut penulis kembali menegaskan bahwa: “Gelimang potensi kapital dari legenda Raja Arthur ini dapat dikatakan senantiasa siap untuk diproduksi dan reproduksi ulang dalam balutan industri budaya. Reinkarnasinya nampaknya tidak akan berhenti sampai di sini. … Sepertinya logika industri budaya untuk senantiasa mengemas kisah Raja Arthur menjadi komoditas tidak pernah ada habisnya” (hal. 80).
Kalau saya boleh mengklaim buku ini sejatinya merupakan kajian budaya populer sebagai salah satu aspek kajian ilmiah. Hal ini memang bukan sesuatu yang mengherankan karena penulisnya merupakan seorang peneliti. Selamat membaca dan temukan berbagai sajian yang menyenangkan sekaligus mencerdaskan!.
Sumber:
http://agussofyansoon.wordpress.com/2013/06/15/membaca-manusia-manusia-paling-misterius-di-dunia/