Tiwas Ngamuk…
Eka Nada Shofa Alkhajar
Dimuat di Harian Solopos, 6 Desember 2012.
Orang kaya, pintar dan berpenampilan mentereng tak ada artinya bila tidak disertai pengalaman yang cukup. Ini terjadi pada Jon Koplo, warga sebuah perumahan di Karanganyar. Karyawan instansi swasta di Solo ini memang super sibuk sehingga hampir tidak pernah keluar sekadar menikmati suasana kota.
Suatu ketika ia terpaksa harus belanja untuk memenuhi kebutuhan kantornya. Maka meluncurlah Koplo dengan mobil kinclong-nya ke sebuah pusat perbelanjaan terkenal di Kota Solo.
Ketika akan menuju ke tempat parkir, mobil Koplo terhalang palang yang melintang di jalan. Di situ ada tulisan “Tempat Pengambilan Karcis Parkir”. Namun yang membuat Koplo heran, tak ada seorang petugas pun di sana.
Koplo kebingungan. Ia turun dari mobil dan membuka palang sendiri tapi tidak bisa. Dengan mimik marah Koplo tengak-tengok barangkali ada petugas yang membukakan pintu. Ternyata tidak ada.
“Tukang parkire dha ming… neng endi ki? Nyambut gawe sak kepenake dhewe!” omelnya. Sementara itu ada dua mobil sudah menyusul di belakangnya sambil membunyikan klakson hingga membuat Koplo semakin judheg.
Mendengar suara than-thin-than-thin, seorang petugas sekuriti datang.
“Pak, tukang parkirnya mana ini, mau minta karcis kok enggak ada petugasnya?” tanya Koplo sambil methentheng.
Sambil tersenyum Pak Satpam pun mengajari Koplo cara mengambil karcis. “Caranya begini, Pak. Tombol ini ditekan dulu, baru karcisnya keluar… Tuh, kan?”
Koplo langsung kisinan setengah mati. Akhirnya ia tak jadi parkir malah langsung kabur keluar.
Lihat pula di: http://www.solopos.com/2012/12/06/tiwas-ngamuk-354471