DEKLARASI PEMUDA SURAKARTA: Tawuran Marak, OSIS Sewilayah Soloraya Siapkan Deklarasi
SUKOHARJO – Ratusan pelajar se-Kota Solo mengikuti Seminar dan Perumusan Deklarasi Pemuda Surakarta yang diadakan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Solo di Gedung Serba Guna Bhirawayuda, Kompleks Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, Rabu (24/10/2012).
Ketua KNPI Solo, Her Suprabu, 38, ketika ditemui Solopos.com di lokasi acara bertajuk Pemantapan Karakter Kebangsaan bagi Generasi Muda mengungkapkan seminar dan deklarasi yang ia selenggarakan didasari oleh keprihatinan atas maraknya kasus tawuran pelajar dan mahasiswa. Kegiatan tersebut juga bertepatan dengan momentum Peringatan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh Minggu (28/10/2012). Pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahrga (Disdikpora) Solo mengundang perwakilan 70 Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan beberapa elemen organisasi kepemudaan di Solo.
Ia menjelaskan, KNPI Solo sebagai wadah organisasi kepemudaan di Kota Solo ingin membekali pemuda dalam pemantapan karakter pemuda yang selaras dengan semangat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Rencananya, Minggu besok, sembilan orang perwakilan pelajar dan pemuda yang turut hadir dalam seminar akan melakukan penandatanganan Deklarasi Pemuda di Kotta Barat, Solo. KNPI Solo. “Kami juga akan menyosialisasikan hasil kesepakatan ini ke sekolah-sekolah di Kota Solo melalui peserta seminar,” kata dia.
Dalam seminar yang dipandu moderator Eka Nada Shofa, dosen Ilmu Komunikasi Fisip UNS tersebut, dihadirkan empat orang pembicara. Pembicara pertama adalah Bagus Wiratama, staf ahli Prresiden Direktur PT Sritex Sukoharjo yang menyampaikan masalah kepemimpinan berkualitas. Selanjutnya, Aidul Fitriciada Azhari, akademisi UMS, menyampaikan pengaruh demokratisasi dan globalisasi bagi perkembangan karakter bangsa Indonesia.
“Pemuda zaman sekarang cenderung lebih pragmatis dan hedonis. Semua itu melemahkan watak kebangsaan Indonesia yang membutuhkan patriotisme, cinta tanah air, rela berkorban, disiplin, pekerja keras dan produktif. Padahal, seharusnya kaum muda tampil sebagai pelopor perubahan,” papar Aidul.
Sementara itu, pembicara ke-3, Wakil Pemimpin Redaksi SOLOPOS, Suwarmin, dalam uraiannya mengingatkan generasi muda untuk menoleransi perbedaan yang ada di sekitarnya. Ia berharap generasi muda tidak hidup dalam kebencian karena perbedaan yang ada. Selain itu, Suwarmin juga memaparkan peran penting pers dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pembicara terakhir, Wakil Komandan Grup 2 Kopassus, Letnan Kolonel Infanteri Richard Tampubolon, menyampaikan materi Semangat Sumpah Pemuda sebagai Figur NKRI. Ia memaparkan wawasan kebangsaan dan kondisi terkini Bangsa Indonesia.
“Keberhasilan tidak datang tiba-tiba, tetapi memerlukan proses perjuangan, kegigihan dan ketangguhan. Generasi muda sekarang jangan cengeng. Kalian harus berani bermimpi,” ungkap Richard bersemangat.