Recharging Artist Programme (RaP)

Musik dan Tari Tradisional

Pasca shalat Jum’at saya kembali meluncur menuju kampus. Perjalanan kembali diteruskan bersama mas Herwin dan Pak Alex. Kali ini kami bergegas menghadiri sebuah acara Recharging Artist Programme (RaP) bertempat di sanggar seni Wong Kampoeng Contemporary. Atau tepatnya berada di Kampoeng Ngoro Tengah, Triyagan, Jl. Raya Solo-Tawangmangu Km 7,5.

RaP merupakan suatu program pengisian kembali atau program penyegaran dalam kreativitas seni yang merupakan kegiatan yang bertumpu pada sharing of creative ideas, berdialog dengan sesama seniman dan juga para akademisi, pakar dan praktisi yang bergerak dalam bidang kesenian, khususnya seni rupa visual.

Saya, Mr. Alex dan Brader Herwin

Sementara itu, tujuan dari program ini adalah untuk membangkitkan gairah berkreativitas, membuka wawasan lebih jauh tentang seni secara bersama-sama. Event ini juga berupaya menciptakan suatu komunitas atau koloni seni yang berorientasi kepada meningkatnya kreativitas berkarya. Dan akhirnya, ajang ini diharapkan pula dapat mengangkat Solo dalam peta pergulatan dan pergaulan seniman secara nasional dan internasional.

Adapun agenda kegiatan dari RaP ini meliputi diskusi seni, presentasi gagasan dan hasil karya seni, demonstrasi proses kreatif, eksplorasi seni, pentas seni dan pameran seni.

Matthiew, Prof. Andrik, Mr. Alex, Eka, Ahmed, brader Herwin

Hari ini (27/04), sekitar pukul 15.30 wib, RaP yang bertema Current and Future Trends Contemporary Art in Globalization: Indonesian Perspectives secara resmi dibuka. Pembukaan ini ditandai dengan pergelaran komunitas seni musik serta tarian tradisional. Rangkaian acara RaP dimulai sejak 27-29 April 2012. Sementara lanjutan dari gelaran ini akan diadakan Pameran Bersama pada tanggal 17 Mei-17 Juni 2012.