Satu Manusia
“Saat aku mengalami diriku sepenuhnya, maka aku mengakui bahwa aku adalah sama dengan manusia lain, maka aku mengakui bahwa aku adalah seorang anak, seorang pendosa, seorang yang memiliki harapan dan seorang yang putus asa, seorang yang bisa merasakan kegembiraan dan seorang yang bisa merasakan kesedihan. Aku menemukan, hanya konsep, adat, dan permukaannya saja yang berbeda, dan bahwa hakikat manusia adalah sama. Aku menemukan, aku adalah semua orang, dan bahwa aku menemukan diriku dalam penemuanku atas orang lain, dan sebaliknya. Dalam pengalaman ini aku menemukan apa yang disebut sebagai kemanusiaan, aku menemukan Satu Manusia”
–Erich Fromm, Beyond The Chains and Illusion (1962)